2012年09月28日 (金)
岸和田の岸城(きしき)神社での公演も明日に迫りました。

地図を掲載しておきます。

以下、岸和田駅からの地図。
ただし、セブンイレブンは、今はローソン100に替わっています。 少なくとも2年前の公演まではセブンイレブンだったんです…

実際の風景は以前のページをご覧ください。↓
http://javanesedance.blog69.fc2.com/blog-entry-577.html

地図を掲載しておきます。

以下、岸和田駅からの地図。
ただし、セブンイレブンは、今はローソン100に替わっています。 少なくとも2年前の公演まではセブンイレブンだったんです…

実際の風景は以前のページをご覧ください。↓
http://javanesedance.blog69.fc2.com/blog-entry-577.html
2012年09月27日 (木)
庭火祭(松江市熊野大社)でのスリンピ公演について書いた私の記事「Temu Konteks Sakral yang Sama di Luar Negeri (海外公演で同じ儀礼コンテキストに出会う」が、2012年9月25日、インドネシア、ジャカルタの日刊紙・千島日報(Qian Dao Ri Bao) J-2版に掲載されました。
new!
その元原稿をここにアップしておきます。
Tulisan bawah ini adalah naskah saya tentang pentas Niwabisai, yang terkirim ke koran harian Qian Dao Ri Bao tertgl.25 September 2012.
The following is my original essay on the Niwabisai performance sent to the daily Qian Dao Ri Bao newspaper dated 25 September 2012.
Temu Konteks Sakral yang Sama di Luar Negeri
Penulis: Michi Tomioka
peneliti Osaka City University, Urban Research Plaza
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sukses mengelarkan tari upacara yang berjudul Srimpi Anglirmendhung secara utuh (1jam) pada tgl.8 September di halaman Kumanotaisha, sebuah pura agama shinto di kota Matsue, Shimane, Jepang.
Lebih dari 1000 orang penonton yang duduk di tikar tipis atas kerikil di halaman pura tidak mau meninggalkan tempat di tengah pentas, namun tari upacara ini cukup panjang dan monoton, apalagi situs ini tidak tertutup dan bebas keluar masuk. Hal ini lain dengan pentas Niwabisai sebelumnya, kata beberapa staf panitia.
Setiap tahun sejak 1992, kelompok musik & tari etno diundang dari luar negeri untuk mempersembahkan pentas tunggal kepada dewa api yang menduduki kediaman Kumanotaisha. Panitia didukung oleh banyak pihak di setempat seperti ikatan anggota paroki (parishioner) Kumanotaisha, pemerintah daerah, asosiasi tourism, dsb.
Namum acara baru, Niwabisai tetap diawali upacara shinto, yaitu doa pendeta dan tari kagurai sakral oleh 4 penari gadis. Habis tari kagura, 4 penari srimipi yang muncul di panggung guna tari kagura, bermeditasi, dan turun ke halaman persis depan gedung utama, seolah-olah bidadari turun dari langit.
Ada kesamaan antara kedua tarian sakral: tari kagura dan tari srimpi, yaitu konsep ”kiblat papat (empat kiblat)”. Sebelum mulai pentas, saya: Michi Tomioka mengumumkan hal itu kepada para penonton, atas permintaan panitia. Menurut panitia, penonton senior di tempat tidak puas dengan sekedar tontonan, sebaliknya ingin dapat pengetahuan baru juga. Penjelasan setiap nama dewa/dewi yang menduduki 4 kiblat, konsep kosmos di Jawa ternyata menyenangkan hati penonton, kata panitia.
Kalau dipentaskan dalam versi pemadatan, konsep kiblat papat tidak akan ditangkap secara sempurna. Konsep tari sakral tidak begitu diberi perhatian dalam sejarah perkembangan tari di Indonesia, dimana keaneka-ragaman perbendaharaan diorientasikan, seperti seni pertunjukan Barat. Sedangkan, unsur simetri dan monoton yang terulang berkali-kali tidak bisa lupas dari suasana magis. Penonton di Shimane tidak mau meninggalkan tempat, karena mereka menemukan nilai yang sama dalam tari srimpi dengan kesenian sakral yang mereka miliki. Hal ini disampaikan kepada Michi oleh tidak sedikit orang anggota panitia sekaligus para penyaji sendiri juga, waktu penutupan acara malam ini.
Shimane, yang terletak di pinggir tanah Jepang, telah menjadi daerah yang pradaban paling maju sampai kurang lebih abad ke-7. Meskipun kerajaan Kaesar menguasai politik duniawi di tanah air jepang, daerah Shimane tetap menguasai kekuatan magis sampai sekarang.
Pura Kumanotaisha terletak di desa Yakumo, yang berarti banyak awan (mendung). Nama daerah ini sudah ditemukan dalam koleksi puisi atau koleksi mitos yang disusun pada abad ke-7. Sedangkan, Srimpi Anglir Mendung yang diciptakan pada tahun 1790 dipercaya mendatangkan awan di Keraton Surakarta. Situs pentas bersejarah ini tidak sama sekali kalah dengan tari Jawa yang magis.
Sudah diketahui dari yang tersebut di atas, penonton di Shimane pada khususnya, atau orang Jepang pada umumnya, cenderung menghargai kesenian sungguh sakral dan bersejarah. Kesakralan tari Srimpi Anglirmendhung diungkapkan mellalui koreografi utuh oleh para penyaji yang mewariskan kesenian tersebut. 9 dosen dari 13 anggota rombongan ISI Surakarta telah terlibat di proyek negara: PKJT (Pusat Kesenian Jawa Tengah ), dimana tari srimpi, tarian pusaka Keraton Surakarta diizinkan masyarakat Indonesia untuk belajar. Michi Tomioka, yang ikut menari srimpi sekaligus berperan sebagai koordinator, telah belajar di dalam maupun luar Keraton Surakarta selama 5 tahun, kemudian mengadakan proyek penggalian tari srimpi dan bedhaya kerjasama dengan ISI Surakarata (tahun 2006-2007).
Program malam ini terdiri dari 2 bagian besar. Setelah tari srimpi sebagai sajian kepada dewa, ada tari pergaulan antara dewa dan manusia (tari tayub), dan kedua bagian disambung dengan musik instrumen gamelan dan musik kolaborasi dengan pemusik abdi dalem Kumanotaisha.
Dalam upacara Shinto, kesenian merupakan sebuah sesaji sekaligus media komunikasi antara dewa-dewi dan manusia.Tayuban yang dibuka oleh tarian Bapak Slamet Suparno, Rektor ISI Surakarta dan Bapak Salim, dilanjutkan oleh Bapak Bambang Soegianto, Konsul dari KJRI Osaka, kemudian ketua panitia, 3 orang penari srimpi..., akhirnya penonton juga diajak. Michi yang memberi narasi supaya mengenalkan para tokoh-tokoh yang ikut menari tayuban. Menurut panitia, penduduk di daerah ini sangat konservatif, maka sulit diajak bergaul. Namun demikian, mereka kelihatannya cukup berani menari bersama, dari pengamatan Michi.
Meskipun kepercayaan orang Jawa terhadap Srimpi Anglirmendhung, tidak hujan sama sekali pada hari pentas. Dalam sejarah Niwabisai selama 20 tahun, hal ini sangat luar biasa. Sebagai terlihat dari nama daerah, Yakumo terkenal dengan banyak hujan. Ternyata rombongan dari Indonesia sukses menyenangkan hati dewa api di tanah Yakumo, sekaligus hati masyarakat di sekitarnya. Melalui pengalaman pentas ini, kedua pihak: tuang rumah di Shimane sekaligus tamu dari Indonesia berhasil menemukan konteks upacara sakral yang sama yang diwariskan di negara masing-masing. Pertukaran budaya semacam ini diharapkan sebagai tahap yang berikut dari tahap sekedar tontonan.
new!
その元原稿をここにアップしておきます。
Tulisan bawah ini adalah naskah saya tentang pentas Niwabisai, yang terkirim ke koran harian Qian Dao Ri Bao tertgl.25 September 2012.
The following is my original essay on the Niwabisai performance sent to the daily Qian Dao Ri Bao newspaper dated 25 September 2012.
Temu Konteks Sakral yang Sama di Luar Negeri
Penulis: Michi Tomioka
peneliti Osaka City University, Urban Research Plaza
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sukses mengelarkan tari upacara yang berjudul Srimpi Anglirmendhung secara utuh (1jam) pada tgl.8 September di halaman Kumanotaisha, sebuah pura agama shinto di kota Matsue, Shimane, Jepang.
Lebih dari 1000 orang penonton yang duduk di tikar tipis atas kerikil di halaman pura tidak mau meninggalkan tempat di tengah pentas, namun tari upacara ini cukup panjang dan monoton, apalagi situs ini tidak tertutup dan bebas keluar masuk. Hal ini lain dengan pentas Niwabisai sebelumnya, kata beberapa staf panitia.
Setiap tahun sejak 1992, kelompok musik & tari etno diundang dari luar negeri untuk mempersembahkan pentas tunggal kepada dewa api yang menduduki kediaman Kumanotaisha. Panitia didukung oleh banyak pihak di setempat seperti ikatan anggota paroki (parishioner) Kumanotaisha, pemerintah daerah, asosiasi tourism, dsb.
Namum acara baru, Niwabisai tetap diawali upacara shinto, yaitu doa pendeta dan tari kagurai sakral oleh 4 penari gadis. Habis tari kagura, 4 penari srimipi yang muncul di panggung guna tari kagura, bermeditasi, dan turun ke halaman persis depan gedung utama, seolah-olah bidadari turun dari langit.
Ada kesamaan antara kedua tarian sakral: tari kagura dan tari srimpi, yaitu konsep ”kiblat papat (empat kiblat)”. Sebelum mulai pentas, saya: Michi Tomioka mengumumkan hal itu kepada para penonton, atas permintaan panitia. Menurut panitia, penonton senior di tempat tidak puas dengan sekedar tontonan, sebaliknya ingin dapat pengetahuan baru juga. Penjelasan setiap nama dewa/dewi yang menduduki 4 kiblat, konsep kosmos di Jawa ternyata menyenangkan hati penonton, kata panitia.
Kalau dipentaskan dalam versi pemadatan, konsep kiblat papat tidak akan ditangkap secara sempurna. Konsep tari sakral tidak begitu diberi perhatian dalam sejarah perkembangan tari di Indonesia, dimana keaneka-ragaman perbendaharaan diorientasikan, seperti seni pertunjukan Barat. Sedangkan, unsur simetri dan monoton yang terulang berkali-kali tidak bisa lupas dari suasana magis. Penonton di Shimane tidak mau meninggalkan tempat, karena mereka menemukan nilai yang sama dalam tari srimpi dengan kesenian sakral yang mereka miliki. Hal ini disampaikan kepada Michi oleh tidak sedikit orang anggota panitia sekaligus para penyaji sendiri juga, waktu penutupan acara malam ini.
Shimane, yang terletak di pinggir tanah Jepang, telah menjadi daerah yang pradaban paling maju sampai kurang lebih abad ke-7. Meskipun kerajaan Kaesar menguasai politik duniawi di tanah air jepang, daerah Shimane tetap menguasai kekuatan magis sampai sekarang.
Pura Kumanotaisha terletak di desa Yakumo, yang berarti banyak awan (mendung). Nama daerah ini sudah ditemukan dalam koleksi puisi atau koleksi mitos yang disusun pada abad ke-7. Sedangkan, Srimpi Anglir Mendung yang diciptakan pada tahun 1790 dipercaya mendatangkan awan di Keraton Surakarta. Situs pentas bersejarah ini tidak sama sekali kalah dengan tari Jawa yang magis.
Sudah diketahui dari yang tersebut di atas, penonton di Shimane pada khususnya, atau orang Jepang pada umumnya, cenderung menghargai kesenian sungguh sakral dan bersejarah. Kesakralan tari Srimpi Anglirmendhung diungkapkan mellalui koreografi utuh oleh para penyaji yang mewariskan kesenian tersebut. 9 dosen dari 13 anggota rombongan ISI Surakarta telah terlibat di proyek negara: PKJT (Pusat Kesenian Jawa Tengah ), dimana tari srimpi, tarian pusaka Keraton Surakarta diizinkan masyarakat Indonesia untuk belajar. Michi Tomioka, yang ikut menari srimpi sekaligus berperan sebagai koordinator, telah belajar di dalam maupun luar Keraton Surakarta selama 5 tahun, kemudian mengadakan proyek penggalian tari srimpi dan bedhaya kerjasama dengan ISI Surakarata (tahun 2006-2007).
Program malam ini terdiri dari 2 bagian besar. Setelah tari srimpi sebagai sajian kepada dewa, ada tari pergaulan antara dewa dan manusia (tari tayub), dan kedua bagian disambung dengan musik instrumen gamelan dan musik kolaborasi dengan pemusik abdi dalem Kumanotaisha.
Dalam upacara Shinto, kesenian merupakan sebuah sesaji sekaligus media komunikasi antara dewa-dewi dan manusia.Tayuban yang dibuka oleh tarian Bapak Slamet Suparno, Rektor ISI Surakarta dan Bapak Salim, dilanjutkan oleh Bapak Bambang Soegianto, Konsul dari KJRI Osaka, kemudian ketua panitia, 3 orang penari srimpi..., akhirnya penonton juga diajak. Michi yang memberi narasi supaya mengenalkan para tokoh-tokoh yang ikut menari tayuban. Menurut panitia, penduduk di daerah ini sangat konservatif, maka sulit diajak bergaul. Namun demikian, mereka kelihatannya cukup berani menari bersama, dari pengamatan Michi.
Meskipun kepercayaan orang Jawa terhadap Srimpi Anglirmendhung, tidak hujan sama sekali pada hari pentas. Dalam sejarah Niwabisai selama 20 tahun, hal ini sangat luar biasa. Sebagai terlihat dari nama daerah, Yakumo terkenal dengan banyak hujan. Ternyata rombongan dari Indonesia sukses menyenangkan hati dewa api di tanah Yakumo, sekaligus hati masyarakat di sekitarnya. Melalui pengalaman pentas ini, kedua pihak: tuang rumah di Shimane sekaligus tamu dari Indonesia berhasil menemukan konteks upacara sakral yang sama yang diwariskan di negara masing-masing. Pertukaran budaya semacam ini diharapkan sebagai tahap yang berikut dari tahap sekedar tontonan.
2012年09月21日 (金)
私たちの9/29観月の夕べ~瞑想の旋律・流水の舞~と関連して、以下の公演をご案内します。
実は、この公演、観月の夕べと音楽陣営は同じで、舞踊が大西由希子さんに代わります。
私たちが踊るのはガドン・ムラティという、ジャワのスラカルタ王家に伝えられた曲(約40分)なのですが、バリ舞踊家の大西さんがこの曲にどう取り組むのか、私も興味津々です。ちなみに、この曲は演奏用の曲なので、舞踊用の曲ではありません。ですので、私にとっても、大西さんにとってもこれは大きなチャレンジです。
全体の曲構成は基本的に同じですが、私と大西さんの個性の違い、岸城神社とアバンギルドという空間の違いで、異なってくる演出や雰囲気をどうぞお楽しみください!連日で大変かとは思いますが、2つとも見比べてみるのが、イチオシのお勧め★です!
----------------------------
瞑想のガムラン
と き:2012年9月30日(日)満月 18:00開場 19:00開演
ところ:UrBANGUILD(アバンギルド)
京都市中京区三条東木屋町下がる材木町181
ニュー京都ビル3F
料 金:前売 2000円 当日2300円 共に1ドリンク付き
舞 踊:大西由希子
予約・問い合わせ: アバンギルド TEL 075-212-1125
実は、この公演、観月の夕べと音楽陣営は同じで、舞踊が大西由希子さんに代わります。
私たちが踊るのはガドン・ムラティという、ジャワのスラカルタ王家に伝えられた曲(約40分)なのですが、バリ舞踊家の大西さんがこの曲にどう取り組むのか、私も興味津々です。ちなみに、この曲は演奏用の曲なので、舞踊用の曲ではありません。ですので、私にとっても、大西さんにとってもこれは大きなチャレンジです。
全体の曲構成は基本的に同じですが、私と大西さんの個性の違い、岸城神社とアバンギルドという空間の違いで、異なってくる演出や雰囲気をどうぞお楽しみください!連日で大変かとは思いますが、2つとも見比べてみるのが、イチオシのお勧め★です!
----------------------------
瞑想のガムラン
と き:2012年9月30日(日)満月 18:00開場 19:00開演
ところ:UrBANGUILD(アバンギルド)
京都市中京区三条東木屋町下がる材木町181
ニュー京都ビル3F
料 金:前売 2000円 当日2300円 共に1ドリンク付き
舞 踊:大西由希子
予約・問い合わせ: アバンギルド TEL 075-212-1125
2012年09月20日 (木)
来る9月29日(土)に、恒例となった(今年で4回目!)観月の夕べ公演を岸城(きしき)神社でいたします。今年は9月15日~16日に行われた、岸和田だんじり祭りの総本山の神社です。

で、恒例となった 岸城神社への行き方 ~電車編~をご紹介。
本日9月20日に現地チェックに行ってきました。
岸城神社の住所:
大阪府岸和田市岸城町11-30(岸和田城の前)
最寄駅:南海本線・岸和田駅(区間急行が止まる)
または蛸地蔵駅(各停のみ)
車でのご来場の場合は、最寄の公共の駐車場(お城のお堀端にあります)をご利用ください。
以下、遠方から来られる方は区間急行を使われると思いますので、岸和田駅からの案内をいたします。
南海電車・難波駅より、南海本線・岸和田駅まで区間急行で25分。
岸和田駅では中央出口を出て左折し、線路の高架に沿って、岸和田城・市役所方面に向かいます。
駅を出て左側の風景

高架沿いにずっと歩いていくと…

岸和田駅南という交差点に出るので、ここを右折。

次の、城見橋という交差点で左折(信号を渡る)、坂を登る

ちなみに、城見橋の交差点向かいには、赤いローソン

突き当りを右折

ちなみに、突き当たりにある喫茶店
関係ないけど、今日、ここで昼食をとりました。

まっすぐ行く…左側に大賀医院、川井医院があります

川井医院の角の三叉路を左折

すると、道の左手奥に神社の鳥居が見えます(赤い矢印)
ちなみに右手奥にはお城が見えます(黄色い矢印)

神社正面はこんな風景

最初の鳥居をくぐって参道へ、次の鳥居があり…

奥に社殿=公演会場があります。

めでたし、めでたし

で、恒例となった 岸城神社への行き方 ~電車編~をご紹介。
本日9月20日に現地チェックに行ってきました。
岸城神社の住所:
大阪府岸和田市岸城町11-30(岸和田城の前)
最寄駅:南海本線・岸和田駅(区間急行が止まる)
または蛸地蔵駅(各停のみ)
車でのご来場の場合は、最寄の公共の駐車場(お城のお堀端にあります)をご利用ください。
以下、遠方から来られる方は区間急行を使われると思いますので、岸和田駅からの案内をいたします。
南海電車・難波駅より、南海本線・岸和田駅まで区間急行で25分。
岸和田駅では中央出口を出て左折し、線路の高架に沿って、岸和田城・市役所方面に向かいます。
駅を出て左側の風景

高架沿いにずっと歩いていくと…

岸和田駅南という交差点に出るので、ここを右折。

次の、城見橋という交差点で左折(信号を渡る)、坂を登る

ちなみに、城見橋の交差点向かいには、赤いローソン

突き当りを右折

ちなみに、突き当たりにある喫茶店
関係ないけど、今日、ここで昼食をとりました。

まっすぐ行く…左側に大賀医院、川井医院があります

川井医院の角の三叉路を左折

すると、道の左手奥に神社の鳥居が見えます(赤い矢印)
ちなみに右手奥にはお城が見えます(黄色い矢印)

神社正面はこんな風景

最初の鳥居をくぐって参道へ、次の鳥居があり…

奥に社殿=公演会場があります。

めでたし、めでたし
2012年09月15日 (土)
9/8 庭火祭 公演
しめ縄の下に大ゴングを設置

スリンピ・アングリルムンドゥン Srimpi Anglirmendhung
batak: Rusini
Gulu: Sulistyo Haryanti
Dada: Ninik Muryani Sutrangi
Buncit: 冨岡三智



タユバンTayuban
普通のタユバンとは逆に、男性陣(手前が学長)が女性を誘いに行く

大勢の観客に包まれてフィナーレ

しめ縄の下に大ゴングを設置

スリンピ・アングリルムンドゥン Srimpi Anglirmendhung
batak: Rusini
Gulu: Sulistyo Haryanti
Dada: Ninik Muryani Sutrangi
Buncit: 冨岡三智



タユバンTayuban
普通のタユバンとは逆に、男性陣(手前が学長)が女性を誘いに行く

大勢の観客に包まれてフィナーレ

2012年09月15日 (土)
2012年09月15日 (土)
庭火祭の写真 ~会場となる熊野大社~
外の鳥居から眺める

中の鳥居の前に立つ

中の鳥居を抜け、階段を上がったところ

拝殿前 9/8公演当日に楽器を並べているところ

拝殿奥

拝殿にて 9/6 神楽歌とクマナのコラボレーションの練習をしているところ

外の鳥居から眺める

中の鳥居の前に立つ

中の鳥居を抜け、階段を上がったところ

拝殿前 9/8公演当日に楽器を並べているところ

拝殿奥

拝殿にて 9/6 神楽歌とクマナのコラボレーションの練習をしているところ

2012年09月15日 (土)
2012年09月11日 (火)
いままでインドネシア渡航~庭火祭出演と忙しくしていましたが、次は、今月末に恒例の観月の夕べ公演を岸和田市で行います。庭火祭報告と、観月の夕べ公演のお知らせと、今月は忙しくアップしていきたいと思います。
第4回ジャワ舞踊・ガムラン奉納公演
観月の夕べ
~瞑想の旋律・流水の舞~
ジャワ王宮に伝えられてきた霊力のある曲、ガドンムラティの調べにのせて、水に流れるようなジャワ舞踊の動きで瞑想の舞いを舞います。
日時: 2012年9月29日(土)18:00開演
会場: 大阪府岸和田市 岸城(きしき)神社・社殿
入場料無料、カンパ歓迎
出演
舞踊: 冨岡三智
演奏: アナント・ウィチャクソノ、家高洋、岩本象一、西岡美緒、西田有里、ハナジョス
主催: ジャワ舞踊の会・冨岡三智、ジャワ芸能ユニットHana★Joss
共催: 岸城神社
後援: 在大阪インドネシア共和国総領事館、岸和田市教育委員会、大阪文化団体連合会
協力: 特定非営利活動法人ラヂオきしわだ、フロントダッシュ


第4回ジャワ舞踊・ガムラン奉納公演
観月の夕べ
~瞑想の旋律・流水の舞~
ジャワ王宮に伝えられてきた霊力のある曲、ガドンムラティの調べにのせて、水に流れるようなジャワ舞踊の動きで瞑想の舞いを舞います。
日時: 2012年9月29日(土)18:00開演
会場: 大阪府岸和田市 岸城(きしき)神社・社殿
入場料無料、カンパ歓迎
出演
舞踊: 冨岡三智
演奏: アナント・ウィチャクソノ、家高洋、岩本象一、西岡美緒、西田有里、ハナジョス
主催: ジャワ舞踊の会・冨岡三智、ジャワ芸能ユニットHana★Joss
共催: 岸城神社
後援: 在大阪インドネシア共和国総領事館、岸和田市教育委員会、大阪文化団体連合会
協力: 特定非営利活動法人ラヂオきしわだ、フロントダッシュ


2012年09月11日 (火)
山陰中央新報、2012年9月9日第1面に、庭火祭の公演記事が出ました。
公演は前夜の9月8日夜7時から始まりましたが、この場面は、スリンピ後半のレンベヤンという動きで、たぶん夜8時頃のシーンかと思います。翌朝の3時頃には配達が始まるので、超特急で掲載してくれたことに驚き!
http://www.sanin-chuo.co.jp/news/modules/news/article.php?storyid=534231179

公演は前夜の9月8日夜7時から始まりましたが、この場面は、スリンピ後半のレンベヤンという動きで、たぶん夜8時頃のシーンかと思います。翌朝の3時頃には配達が始まるので、超特急で掲載してくれたことに驚き!
http://www.sanin-chuo.co.jp/news/modules/news/article.php?storyid=534231179
